Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat banyak kritik usai hendak menggunakan dana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk merenovasi 50 rumah kader PDIP.
Salah satu kritiknya datang dari Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam.
Pria yang karib disapa Saiful ini menjelaskan bahwa wacana alokasi dana Baznas yang diperuntukkan bagi anggota atau kader dari golongan tertentu seperti partai politik adalah keliru.
"(Dana Baznas) semestinya menjadi hak seluruh rakyat Indonesia pada umumnya atau rakyat Jateng khususnya," ujar Saiful dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (1/1).
Meski rencana tersebut akhirnya dibatalkan oleh Ganjar, akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai hal tersebut tetap memberi pandangan buruk bagi publik. Terlebih wacana tersebut muncul menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Kepala Banteng tersebut.
Selain mencoreng nama baik Ganjar sendiri, Saiful menekankan pandangan buruk publik dapat berdampak pada citra Baznas.
"Ini tentu menjadi momok yang menciderai citra Baznas di mata publik, yang tentunya akan berpengaruh terhadap nama baik Baznas yang sudah dibangun selama ini. Jangan sampai Baznas menjadi lembaga sarang pengamun bagi nafsu kepentingan penguasa baik di tingkatan pusat maupun daerah," pungkas Saiful.