Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberikan klarifikasi atas pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang menjadi sorotan masyarakat.
Pria yang karib disapa Cak Imin tersebut diketahui menjadi sorotan publik lantaran pernyataannya yang mengusulkan untuk menghapus gubernur di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Yanuar Prihatin dari Fraksi PKB memberikan klarifikasi.
Yanuar menegaskan bahwa pernyataan yang Cak Imin maksud adalah penghapusan pemilihan gubernur secara langsung, bukan pada penghapusan gubernur.
“Penghapusan jabatan gubernur bukan hal pokok dan prioritas. Bisa iya, bisa juga tidak. Tergantung efektivitas pemerintahan provinsi setelah dilakukan penataan ulang dalam pemilihan gubernur,” ucap Yanuar dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL pada Kamis (2/2).
Dalam penuturannya, Yanuar menjelaskan bahwa pemilihan gubernur secara langsung di Indonesia meningkatkan pragmatisme politik individu.
Hal itu pula yang disebutkan Yanuar dapat berdampak pada degradasi demokrasi, moral, mental, hingga akhlak para elit dan masyarakat.
“Namun kita pun tidak bisa menghentikan anomali ini secara mendadak dan tanpa pertimbangan matang,” ujarnya.
Sehingga Yanuar mengatakan bahwa pemilihan gubernur secara langsung dapat menjadi solusi dari masalah politik praktis di Indonesia.
“Sehingga peluang untuk mengurangi materialisme dan pragmatisme politik menjadi berkurang dalam Pilkada, yakni dalam pilkada di tingkat provinsi,” pungkas Yanuar.