Anggota DPD RI Fahira Idris mengatakan bahwa jumlah komposisi perempuan di parlemen penting untuk memastikan isu-isu publik, dan agenda perempuan serta anak terus menjadi arus utama dalam kebijakan negara.
Hal tersebut disampaikan Fahira menanggapi jumlah Bacaleg DPD RI perempuan pada Pemilu 2024 yang belum mengalami peningkatan signifikan.
"Jumlah atau kuantitas perempuan di parlemen menjadi kunci agar agenda-agenda pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di negeri ini lebih cepat bergulir karena disokong oleh berbagai regulasi yang punya perspektif gender,” kata Fahira sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (2/5).
"Walau pada Pemilu 2024 ini jumlah bacaleg DPD RI perempuan stagnan, tetapi saya berharap tingkat keterpilihan caleg DPD RI perempuan pada Pemilu 2024 ini tinggi," harap Fahira menutup.
Sebagai informasi, KPU telah menetapkan sebanyak 700 bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPD RI dari 38 dapil Provinsi. Dari 700 bacaleg ini sebanyak 561 orang adalah laki-laki (80,14 persen) dan 139 perempuan (19,86 persen).
Dapil Provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, dan DKI Jakarta jadi penyumbang jumlah bacaleg DPD RI perempuan tertinggi (lebih dari 40 persen).
Adapun jumlah caleg DPD RI perempuan pada Pemilu 2019 mencapai 152 orang dari total 807 orang calon yang tersebar di 34 provinsi.